Penyelewengan yang ditemukan tersebut, dijelaskan Teguh adalah adanya pengadaan barang fiktif. Artinya administrasi pembelian barang ada, namun barangnya tidak ada. Selain itu juga ada beberapa kegiatan fiktif yang berkaitan dengan honor para guru, pegawai tata usaha hingga penjaga sekolah. Dari hasil penyelidikan itu, ditemukan adanya pembuatan daftar terima honor fiktif. "Ada temuan tanda tangan si penerima yang dipalsukan," jelasnya.
Mereka yang sudah dimintai keterangan tersebut, ditambahkan Teguh tidak hanya dari lingkungan sekolah saja. Namun komite sekolah yang semestinya terlibat dalam pengelolaan dan pengawasan dana BOS juga sudah dimintai keterangan. "Yang bertanggungjawab dalam anggaran ini adalah pengelola dana BOS dan penanggungjawab sendiri yang juga sudah dimintai keterangan," jelasnya.
Teguh menambah kalau minggu depan hasil penyelidikan ini akan di ekpos dan jika proses penyelidikan selesai, maka akan ditingkatkan ke penyidikan. Artinya akan ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut. "Kalau memang sudah lengkap akan ditingkatkan ke penyidikan dan diserahkan ke seksi pidana khusus," tandasnya.
Terkait apakah dugaan penyelewengan itu juga terjadi di sekolah lain, Philipus tidak menampik hal itu. Ditegaskannya segala kemungkinan itu bisa terjadi. Dan tidak menutup kemungkinan pihaknya juga akan mengumpulkan informasi dan penyelidikan terkait penyelewengan tersebut. "Ya tidak menutup kemungkinan itu terjadi juga di sekolah lain. Tapi yang jelas kita masih perdalam kasus ini dulu," pungkasnya.
1 komentar:
terang saja di sekolah lain pun demikian, tapi sayang penyidikan sering terkendala karena adanya suap dari pihak pelaku penyelewengan.
Kalau tidak percaya coba lakukakan penyidikan ke SD 004 pulau derawan.
Terima kasih..
Posting Komentar