Banjir yang menggenangi satu-satunya akses jalan utama ke daerah pesisir itu diakibatkan luapan air hujan yang tidak bisa tertampung karena tidak adanya selokan di area tersebut sehingga jalan sepanjang kurang ebih 200 meter tersebut terendam sampai menyentuh pinggang orang dewasa.
Kondisi ini tentu saja berakibat mobilitas warga terganggu, apalagi tak ada jalan lain yang bisa digunakan untuk menuju ke daerah pesisisir selain jalan yang terndam tersebut.
Salah seorang warga kecamatan Talisayan yang ditemui tribunkaltim.co.id mengatakan selama beberapa hari belakangan terpaksa ia mengeluarkan uang ekstra lebih untuk mengambil bahan-bahan kebutuhan pokok dari Tanjung Redeb hingga ke Talisayan.
Luapan air yang meluber hingga ke jalan tersebut juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengais rezeki memanfaatkan situasi yang terjadi dengan menyewakan rakit agar kendaraan roda 2 bisa melintas seklaigus menyediakan jasa dorong bagi kendaraan roda 4.
Salah satu warga yang ditemui di tempat itu, Lebe mengungkapkan untuk kendaraan roda 2 yang memilih menyeberang menggunakan rakit ia menarik tarif Rp 10 ribu setiap kali menyeberang, sedangkan tarif untuk mobil Rp 100 ribu.
0 komentar:
Posting Komentar